Nyeri Pinggang, Urine Keruh? Ini Gejala Batu Ginjal yang Harus Dikenali

Nyeri Pinggang, Urine Keruh? Ini Gejala Batu Ginjal yang Harus Dikenali
Nyeri Pinggang, Urine Keruh? Ini Gejala Batu Ginjal yang Harus Dikenali

Kupasan.com, Batu ginjal adalah kondisi medis yang sering kali tidak disadari hingga gejalanya muncul dengan jelas. Nyeri pinggang, urine yang keruh atau berwarna merah, bahkan rasa sakit saat berkemih—semua ini bisa menjadi tanda bahwa ginjal Anda sedang bermasalah. Batu ginjal, yang terbentuk akibat endapan garam dan mineral di saluran kemih, dapat menghambat fungsi ginjal dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Mengenali gejalanya sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Apa Itu Batu Ginjal?

Batu ginjal terbentuk ketika zat-zat seperti garam dan mineral dalam urine mengendap dan membentuk kristal keras di ginjal. Kristal ini lama kelamaan bisa berkembang menjadi batu ginjal yang lebih besar. Ketika batu ginjal ini bergerak atau menghalangi saluran kemih, ia dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan mempengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring darah serta membuang sisa-sisa metabolisme tubuh melalui urine.

Gejala Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai

Menurut spesialis urologi dr. Hilman Hadiansyah, SpU, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, terutama saat berkemih. Beberapa di antaranya termasuk nyeri saat berkemih, urine yang berwarna keruh atau bahkan merah, dan munculnya batu kecil yang keluar saat buang air kecil. Selain itu, batu ginjal juga bisa menyebabkan nyeri pinggang atau rasa tidak nyaman di perut bagian kanan atau kiri.

“Nyeri ini bisa bersifat hilang timbul dan bahkan bisa menjalar ke selangkangan hingga kantung kemaluan pada pria, jika batu ginjal menyumbat ureter,” jelas dr. Hilman.

Selain rasa sakit saat berkemih, salah satu gejala yang sering terjadi pada batu ginjal adalah passing stone, yakni batu kecil yang keluar bersama urine. Proses ini bisa sangat menyakitkan, namun menandakan bahwa tubuh berusaha untuk mengeluarkan batu ginjal tersebut.

Penyebab Batu Ginjal dan Faktor Risiko

Faktor utama yang memicu pembentukan batu ginjal adalah dehidrasi, yakni kondisi tubuh yang kekurangan cairan. Kurangnya asupan air putih bisa menyebabkan urine menjadi lebih pekat, sehingga zat-zat dalam urine lebih mudah mengendap dan membentuk batu. Selain itu, pola hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik dan obesitas juga berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal.

Diet yang tidak seimbang, terutama konsumsi produk susu yang berlebihan, oksalat (yang banyak terdapat pada bayam, cokelat, dan kacang-kacangan), serta makanan yang mengandung asam urat seperti daging merah, juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

Ada pula faktor genetik atau riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi seseorang lebih rentan mengalami batu ginjal. Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita batu ginjal, kemungkinan Anda juga bisa mengalaminya.

Nyeri Tak Tertahankan dan Sumbatan Berbahaya

Gejala batu ginjal bisa bervariasi, tergantung pada ukuran batu dan lokasinya dalam saluran kemih. Jika batu ginjal sudah cukup besar, dapat menyebabkan sumbatan yang menghalangi aliran urine, yang seringkali menimbulkan nyeri hebat. Nyeri yang sangat intens ini dikenal dengan istilah kolik renal, yang biasanya disertai dengan keringat dingin, mual, dan muntah. Dalam beberapa kasus, pasien yang mengalami kondisi ini akan langsung dilarikan ke IGD karena rasa sakit yang tak tertahankan.

“Kolik renal biasanya disertai gejala mual, muntah, dan keringat dingin. Ini bisa menjadi alasan utama pasien datang ke IGD,” ungkap dr. Hilman.

Selain itu, batu ginjal yang besar dan tidak segera ditangani bisa menyebabkan infeksi saluran kemih yang mengarah ke demam. Infeksi ini bisa memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko gagal ginjal jika tidak segera diatasi.

Batu Ginjal dan Komplikasi yang Bisa Terjadi

Jika batu ginjal tidak diobati dengan benar, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan fungsi ginjal yang lebih serius, bahkan menyebabkan gagal ginjal. Saat gagal ginjal terjadi, ginjal tidak lagi dapat menjalankan fungsinya dengan baik, dan pasien akan membutuhkan cuci darah untuk menggantikan fungsi ginjal yang hilang. Itulah mengapa pengobatan yang tepat dan penanganan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penanganan Batu Ginjal

Penanganan batu ginjal bervariasi tergantung pada ukuran dan posisi batu. Jika batu ginjal kecil, perubahan pola makan dan peningkatan konsumsi cairan mungkin cukup untuk mengeluarkan batu tersebut dari tubuh. Namun, jika batu ginjal cukup besar dan menyebabkan rasa sakit yang hebat atau infeksi, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur medis seperti lithotripsy (pemecahan batu ginjal dengan gelombang kejut) atau bahkan tindakan pembedahan.

Untuk menghindari pembentukan batu ginjal, penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengonsumsi makanan yang sehat, dan rutin berolahraga. Bagi yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya, sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini.

Dengan mengenali gejala batu ginjal sejak dini, Anda dapat segera mengambil langkah pengobatan yang tepat sebelum kondisi ini berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Jika Anda mengalami nyeri pinggang yang tak kunjung hilang, perubahan warna urine, atau rasa sakit saat berkemih, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Disclaimer

Batu ginjal adalah masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, karena dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan mengganggu fungsi ginjal. Dengan mengenali gejalanya, Anda bisa mencegah komplikasi yang lebih serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasakan gejala-gejala yang mencurigakan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *