Leicester City berada pada kondisi yang sangat buruk di Premier League 2024/2025. Hingga pekan ke-32, The Foxes hanya mampu meraih empat kemenangan dan mengoleksi 18 poin. Mereka kini terpuruk di posisi ke-19 klasemen sementara, hanya unggul satu posisi dari dasar klasemen.
Akhir pekan ini, Leicester menghadapi tantangan besar saat harus menjamu Liverpool—yang sedang difavoritkan menjadi juara musim ini. Laga ini menjadi sangat krusial bagi Leicester, karena kekalahan akan memastikan mereka terdegradasi ke Championship.
Misi Mustahil untuk Bertahan di Premier League
Untuk tetap bertahan di kasta tertinggi Liga Inggris, Leicester harus memenangkan semua laga tersisa. Tidak hanya itu, mereka juga harus berharap Wolverhampton Wanderers kalah di semua pertandingan yang mereka jalani. Dengan selisih poin yang cukup jauh dan performa yang terus menurun, harapan itu tampaknya tinggal mimpi.
Roy Keane: “Leicester Sudah Seperti Tim Championship”
Mantan gelandang Manchester United, Roy Keane, turut memberikan pandangannya terkait kondisi Leicester. Dalam wawancaranya dengan Sky Sports, Keane menyebut bahwa rasa percaya diri para pemain sudah hilang. Ia bahkan mengatakan bahwa Leicester kini bermain seperti tim divisi dua.
“Mereka tampak seperti tim Championship. Sulit mencetak gol, pertahanan rapuh, dan suasana ruang ganti juga tidak mendukung. Saya rasa para pemain sudah kehilangan keyakinan,” kata Keane.
Lebih lanjut, Keane menyoroti dampak dari kehadiran pelatih baru, Ruud, yang dinilai belum mampu memberikan perubahan signifikan.
“Tidak ada reaksi nyata sejak Ruud datang. Fans juga mulai kecewa, baik kepada manajer maupun kepemilikan klub. Jika Liverpool mencetak gol cepat, ini bisa jadi laga yang sangat buruk untuk Leicester,” tambahnya.
Tekanan Besar di King Power Stadium
Suasana di King Power Stadium belakangan ini memang kurang kondusif. Para pendukung mulai kehilangan kesabaran, dan kondisi ini tentu memberi tekanan tambahan kepada para pemain. Meski begitu, Keane berharap para pemain Leicester tetap menunjukkan profesionalisme dan bermain dengan penuh semangat.
“Mereka harus tetap bermain dengan kebanggaan. Saya yakin mereka masih berusaha, tapi masalahnya adalah rasa percaya diri sudah hilang,” tutup Keane.
Degradasi di Depan Mata
Dengan kondisi yang serba sulit, Leicester hanya bisa berharap keajaiban. Pertandingan melawan Liverpool bukan hanya tentang tiga poin, tapi juga tentang menyelamatkan kehormatan klub. Namun dengan performa yang buruk sepanjang musim dan lawan sekelas Liverpool di depan mata, nasib Leicester di Premier League tampaknya sudah ditentukan.