Kupasan – Sebuah analisis baru yang mengkaji 16 studi internasional menunjukkan bahwa mengikuti pola makan Mediterania secara konsisten dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian dini pada wanita hingga 25%. Temuan ini menjadi bukti kuat bahwa diet sehat khas kawasan Mediterania memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung wanita, sejajar dengan manfaat yang sebelumnya telah terbukti pada pria.
Manfaat Diet Mediterania untuk Jantung Wanita
“Studi ini menambah bukti ilmiah tentang manfaat kardiovaskular dari diet Mediterania dan menegaskan bahwa manfaat tersebut sama besarnya bagi wanita seperti halnya bagi pria,” ujar Dr. Sarah Zaman, penulis utama studi dan profesor di Westmead Applied Research Centre, University of Sydney.
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, baik pada pria maupun wanita, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di Inggris, penyakit arteri koroner menyebabkan kematian dua kali lebih banyak dibandingkan kanker payudara pada wanita. Sementara itu, di Amerika Serikat pada tahun 2020, satu dari lima kematian wanita disebabkan oleh penyakit jantung.
Sayangnya, sebagian besar penelitian kardiovaskular selama ini jarang secara spesifik memfokuskan pada wanita. “Sudah lama diketahui bahwa diet bergaya Mediterania baik untuk jantung, namun menggembirakan melihat bahwa manfaat tersebut tetap ada ketika kita melihat data wanita secara terpisah,” kata Victoria Taylor, ahli diet senior dari British Heart Foundation, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Detail Analisis dan Temuan Studi
Analisis yang diterbitkan di jurnal Heart pada Rabu lalu ini menyaring data dari sejumlah studi terdahulu dengan memisahkan data berdasarkan jenis kelamin. Wanita dalam studi ini memperoleh skor tinggi jika mengonsumsi lebih banyak makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, makanan laut, serta mengurangi konsumsi daging merah dan olahan—komponen utama dalam diet Mediterania.
Hasilnya, wanita yang paling disiplin menjalani diet Mediterania memiliki risiko 24% lebih rendah terkena penyakit jantung dan 23% lebih rendah mengalami kematian dini dibandingkan mereka yang tidak menjalankan diet ini. Penurunan kematian akibat stroke juga terdeteksi, meski belum signifikan secara statistik.
“Saya sangat senang akhirnya ada data yang fokus pada wanita, karena sebelumnya data seperti ini jarang ditampilkan atau kurang kuat dalam menunjukkan efek yang sama pada pria dan wanita,” ujar Dr. Roxana Mehran, ahli jantung dan profesor di Mount Sinai School of Medicine, New York, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Manfaat yang Konsisten untuk Pria dan Wanita
Menariknya, ketika peneliti menganalisis data pria, hasilnya hampir serupa: risiko penyakit jantung turun 22% dan risiko kematian dini turun 23%. Hal ini memperkuat dugaan bahwa diet Mediterania memberikan manfaat luas terlepas dari jenis kelamin.
“Ini adalah studi penguatan (reaffirmation study), yang menegaskan kembali bahwa manfaat diet Mediterania tetap kuat secara statistik bahkan saat kita hanya mempertimbangkan wanita,” jelas Dr. David Katz, pakar nutrisi dan kedokteran gaya hidup yang tidak terlibat dalam penelitian.
Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Meski hasilnya menjanjikan, para peneliti mengakui adanya keterbatasan. Semua studi dalam analisis ini bersifat observasional dan bergantung pada laporan makanan oleh peserta, yang bisa terpengaruh oleh ingatan dan kebiasaan pelaporan.
“Penulis studi sendiri telah menyebutkan keterbatasan ini dan merekomendasikan agar temuan ini diinterpretasikan secara hati-hati. Namun, ini juga menunjukkan pentingnya lebih banyak riset yang fokus pada perbedaan gender,” tambah Taylor.
Ia juga menegaskan bahwa siapa pun, baik pria maupun wanita, dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi dengan menjalani gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang seperti diet Mediterania.
