Kupasan.com – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat ada 138 kali kejadian bencana yang melanda Aceh sepanjang Januari-Mei 2025. Dalam peristiwa itu terdapat 10 orang meninggal dunia.
Plt. Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, mengatakan dari 138 bencana yang terjadi, kebakaran pemukiman masih mendominasi yakni sebanyak 59 kali membakar 184 rumah. Kebakaran tersebut menyebabkan kerugian mencapai Rp38 miliar.
“Bencana Alam yang terjadi di Aceh periode Januari-Mei sebanyak 138 kali kejadian menelan korban jiwa 10 orang dengan prakiraan kerugian mencapai Rp102 Miliar rupiah,” kata Teuku Nara, Jumat (13/6).
Teuku Nara Setia, juga mengimbau masyarakat agar menjaga alam, khususnya terkait Karhutla. Warga diminta tidak mengekploitasi hutan secara berlebihan tanpa memperhatikan fungsi hutan sebagai resapan air yang berguna mencegah banjir dan longsor juga Karhutla.
“Pemberdayaan masyarakat atau sosialisasi kepada pelaku usaha yang terlibat perluasan lahan, kami imbau jangan membuka lahan dengan membakar hutan,” sebut Nara.
Kedepan, BPBA akan terus berusaha meminimalisir kerusakan maupun korban akibat bencana alam maupun non alam. Seluruh elemen masyarakat diharapkan merespon kejadian bencana secara komprehensif karena pada hakikatnya ‘bencana adalah urusan bersama’.
“Kami terus berupaya agar BPBA bersama semua unsur Pemerintahan dan Masyarakat Aceh terus berupaya dalam peningkatan mitigasi bencana agar jumlah kejadian bencana dapat terus turun dari tahun ke tahun” ungkap Nara.
Dalam upaya pengurangan risiko bencana Nara juga berharap nantinya terwujudnya sebuah langkah pemberdayaan masyarakat yang akan berfokus pada kegiatan partisipatif dalam melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian.
“Serta aksi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat/komunitas yang mampu mengelola lingkungan dan mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Aceh nantinya,” pungkasnya.