Kupasan.com – Seorang anak kecil, Amar Ridhana (9), asal Gampong Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara dilaporkan terjatuh dari jembatan tanpa dinding pengaman di kawasan jalan eks ExxonMobil, yang kini dikelola oleh PT Pema Global Energy (PGE).
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (19/7) sekitar pukul 15.30 WIB dan menyebabkan korban mengalami cedera serius dengan kondisi retak tulang paha dan pinggang. Sehingga korban dibawa ke Puskesmas dan tempat urut tradisional. Akhirnya di rawat dirumah oleh keluarganya.
Camat Pirak Timu, Julfar Abdar, membenarkan insiden kecelakaan itu setelah mendapat laporan dari masyarakat. Ia meminta PT PGE untuk segera membangun sayap atau dinding pengaman di jembatan tersebut demi keselamatan masyarakat.
Julfar menjelaskan jembatan ini merupakan penghubung antara Gampong Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timu dan Leubok Pirak, Kecamatan Matang Kuli. Jembatan itu juga akses utama warga.
“Sejak awal dibangun, tidak pernah ada dinding pengaman. Sudah beberapa kali terjadi insiden, termasuk yang terbaru, seorang anak kecil jatuh dan mengalami retak tulang paha dan pinggang,” ujar Julfar, Minggu (20/7).
Julfar menegaskan bahwa pembangunan jembatan tersebut tidak bisa dilakukan oleh pemerintah karena aset jalan itu merupakan peninggalan dari ExxonMobil dan kini menjadi tanggung jawab PT PGE.
“Kami harap PT PGE segera turun tangan membangun dinding pengaman agar tidak ada lagi korban di kemudian hari,” tambahnya.
Julfar mengungkapkan bahwa pihak kecamatan sebenarnya sudah berulang kali menyurati perusahaan untuk membangun dinding jembatan tersebut. Berdasarkan laporan dari masyarakat, sudah beberapa kali menyurati pihak perusahaan, bahkan setiap pergantian camat juga dilakukan hal yang sama.
“Saya juga sudah mengajukan proposal resmi, tapi sampai sekarang belum ada realisasi, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama dengan tokoh masyarakat akan menyurati PT PGE untuk melakukan audensi terkait jembatan tersebut,” ujarnya.
“Kami meminta agar PT PGE untuk menindaklanjuti sayap atau dinding pengaman di jembatan itu untuk segera diperbaiki sesuai proposal yang kami ajukan ke perusahaan tersebut. Untuk masyarakat sendiri diminta untuk berhati-hati untuk melintasi di jembatan tersebut,” tambahnya.
External Relation Coordinator PT PGE , Agus Salim menyebutkan pihaknya menanggapi laporan dari tokoh masyarakat Pirak Timu terkait kecelakaan yang terjadi di jembatan penghubung kawasan tersebut. Ia menyatakan akan mempelajari laporan tersebut lebih lanjut dan segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR Aceh Utara untuk penanganan ke depan.
“Benar, kemarin kami telah menerima laporan secara lisan dari tokoh masyarakat di Pirak Timu, terkait kondisi jembatan yang dilalui warga. Kami mendapat informasi bahwa sudah ada beberapa warga yang mengalami kecelakaan saat melintas di sana,” ujarnya.
Agus menyebutkan bahwa pada tahun 2023 pihaknya telah membangun jalan dari Pirak Timu menuju Alue Bungkoh sepanjang 8 kilometer. Selain itu, pada tahun lalu juga telah dilakukan perbaikan pada area ROW jalan jembatan yang mengalami kerusakan akibat erosi dan banjir.
“Kami akan mempelajari lebih lanjut persoalan ini sambil terus berkoordinasi dengan dinas terkait. Namun, kami juga menyarankan agar laporan tersebut dibuat secara tertulis dengan tembusan kepada camat setempat, demi ketertiban administrasi,” pungkasnya.