Alasan Jenuh Sebabkan Kepsek SMPN 2 Pulau Banyak Barat Jarang Masuk Sekolah

Kupasan.com – Sejumlah guru PNS, P3K dan Honorer serta Kepala Sekolah (Kepsek) di UPTD SPF SMP Negeri 2 Pulau Banyak Barat (PBB), tepatnya di Desa Ujung Sialit, Aceh Singkil dilaporkan jarang masuk atau tak aktif mengajar.

Lebih parahnya lagi, Kepsek SMP N 2 PBB atas nama Arisman, tersebut juga dikabarkan sudah sangat terlalu lama tidak masuk kantor kurang lebih selama 3 bulan. Sedangkan guru-gurunya melaksanakan tugas paling banyak 10 hari dalam sebulan.

Menyikapi hal tersebut Kepsek SMP N 2 Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil Arisman membantah tudingan tersebut.

“Itu tidak benar, kalau dikatakan saya tidak masuk kantor selama 3 bulan, tetapi kalau sekitar 1 bulan iya ada saya tak masuk kantor. Infomasi itu terlalu berlebihan kali tu,” kata Kepsek SMP N 2 Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Arisman, Kamis (16/10).

Menurut Arisman, alasan dirinya kurang aktif ke sekolah lantaran dirinya sudah merasa jenuh bertugas di daerah Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil tersebut. Ia mengaku sudah hampir 17 tahun mengabdikan dirinya di daerah tersebut.

Apalagi tempat tinggal atau mes guru di daerah tempat tersebut tidak ada. Sehari-hari ia terpaksa menumpang di mes guru SDN Ujung Sialit, sehingga kurang nyaman terus-terusan.

“Kami guru laki-laki di UPTD SPF SMPN 2 PBB selama ini menumpang itu di Mes atau Rumah Dinas SDN Ujung Sialit, sedangkan ibu gurunya menyewa rumah di daerah tersebut dengan sewa sebesar Rp 2 juta per tahun,” tuturnya.

Ditambah lagi akses jalan penghubung Desa Haloban ke Ujung Sialit belum bagus, akibatnya tidak bisa setiap hari menuju lokasi tempat tugas dari Desa Haloban melalui jalan darat.

“Meskipun begitu, proses belajar mengajar di SMP N 2 tersebut tetap berjalan seperti biasa dengan Guru ASN PPPK tiga orang, PPPK Non Guru dua orang dan Guru Honor tiga orang,” terangnya.

Menurut Arisman, Pemerintah Aceh Singkil dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus segera untuk segera memikirkan mengevaluasi penempatan guru dan kepala sekolah.

Serta menyediakan rumah dinas guru kepala sekolah, agar kedepannya lebih meningkatkan keaktifan kehadiran atau kedisiplinan lagi.

“Jika rumah Dinas guru sudah ada, jalan lingkar Ujung Sialit- Haloban bagus, saya pastikan tidak terjadi lagi seperti ini. Para guru pasti aktif seluruhnya masuk dan melakukan proses belajar mengajar,” katanya.

Arisman berharap kepada Bupati Aceh Singkil untuk dapat dipindah tugaskan dirinya ke SDN Asantola, berhubung rumah sederhana yang ia miliki bersama Almarhum istrinya sudah terbangun disana. Apalagi domisilinya merupakan asli warga Asantola, Kecamatan Pulau Balai, Aceh Singkil.

“Sudah saatnya saya berkumpul bersama keluarga kecil saya pak Bupati, mohon saya dipindah tugaskan ke Asantola, Kecamatan Pulau Balai, Aceh Singkil,” tutupnya.

Pos terkait