Kupasan.com – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin akhirnya mencabut Izin Rekomendasi pengusulan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) yang diberikan pada PT. Laguna Tambang Jaya, salah satu perusahaan yang melibatkan adik kandung bupati yakni Sahlan Sabri.
Pencabutan Rekomendasi tersebut tertuang dalam Surat Bupati bernomor 500.10.2.3/2242 yang diteken Safaruddin pada 8 Oktober 2025.
Dalam surat yang ditujukan ke Gubernur Aceh, pencabutan izin rekomendasi bupati menindaklanjuti Instruksi Gubernur Aceh Nomor 8/INSTR/2025 tentang penataan dan penertiban perizinan sektor sumber daya alam.
Sehingga, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan penataan kembali usaha sektor sumber daya alam khususnya pertambangan di Abdya sebagai komitmen dalam keberpihakan hadirnya usaha pertambangan yang memperhatikan pada kepentingan masyarakat lokal.
“Atas hal tersebut, Pemkab Abdya dengan ini mencabut Surat Rekomendasi pengurusan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Nomor 543.2/637 tanggal 19 Mei 2025 yang diberikan kepada PT. Laguna Tambang Jaya,” bunyi surat Bupati Abdya.
Sebelumnya diberitakan, Perusahaan Tambang Biji Besi PT. Laguna Tambang Jaya yang sudah mendapatkan rekomendasi dari bupati kembali menghebohkan masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya).
Pasalnya, PT. Laguna Tambang Jaya yang akan mendapatkan izin IUP di wilayah Manggeng melibatkan sejumlah orang dekat Bupati Aceh Barat Daya.
Sekretaris SaKA, Erisman mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya terdapat dua Tenaga Ahli Bupati Abdya yang menjabat sebagai Direktur di PT. Laguna Tambang Jaya.
“Ada dua orang Tenaga Ahli Bupati Abdya yang ikut terlibat dalam PT. Laguna Tambang Jaya. Dua orang itu Hamdani. JB dan Zulfan, mereka berdua itu jabatannya Direktur,” kata Erisman, Senin (6/10).
Menurut Erisman, dalam perusahaan tersebut juga melibatkan mantan anggota DPRK Abdya, Anton Sumarno yang menjabat sebagai Direktur Utama.
Parahnya lagi, lanjut Erisman, adik kandung Bupati Abdya, yakni Sahlan Sabri juga ikut memiliki saham terhadap PT. Laguna Tambang Jaya.
“Semua direksi di PT. Laguna Tambang Jaya itu hampir semua orang bupati, bahkan ada adik kandung bupati yang ikut memiliki saham di perusahaan tersebut,” tutupnya.