Kupasan.com – Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, pelayanan manajemen di Bank Syariah milik pemerintah itu terkesan berbelit dan rumit.
Salah satu warga Blangpidie, Abdya, Taufik mengaku kecewa terhadap pelayanan BSI saat hendak membuat buku tabungan. Sebab, kata Taufik, dirinya hanya membutuhkan buku tabungan akan tetapi pihak BSI mewajibkan nasabah untuk membuka tabungan haji.
“Saya hanya butuh buku tabungan, tapi pihak BSI mewajibkan juga saya harus buka buku tabungan haji. Inikan kebijakan yang tidak berdasar, apalagi buat buku tabungan haji minimal harus setor Rp50 ribu, jadi kita dua kali setor, pertama setor untuk buka buku tabungan, ditambah lagi setor untuk buku tabungan haji. Sehingga kita harus menerima dua buku tabungan sekaligus,” ujar Taufik, di Blangpidie, Jumat (24/10).
Tidak hanya itu, Taufik juga mengaku kalau saat dirinya membuat buku tabungan, pihak BSI mewajibkan nasabah membawa KTP asli, jika tidak ada maka buku tabungan tidak mau diteken oleh pimpinan cabang BSI Blangpidie.
“Harus ada KTP asli, jika tidak ada pimpinan BSI tidak mau tanda tangan buku tabungan,” ucap Taufik meniru CS BSI.
Kata Taufik, saat membuat buku tabungan BSI nasabah juga diwajibkan memiliki kartu ATM, jika tidak memiliki kartu ATM maka saat penarikan uang di Teller nasabah dibebankan biaya Rp 2.500 setiap penarikan.
“Jika tidak ada kartu ATM (GPN Silver), saat penarikan di Teller dikenakan biaya Rp 2.500 setiap penarikan,” tambahnya.
Taufik berharap agar pihak manajemen BSI untuk tidak membuat kebijakan yang mengada-ngada dan memberatkan masyarakat. Jangan sampai bank syariah menjadi lintah darat bagi masyarakat.
“Kita berharap kebijakan BSI jangan mengada-ngada, apalagi buat buku tabungan diwajibkan buku tabungan haji, inikan tidak lebih BSI hanya meraup uang masyarakat dengan modus buku tabungan haji, memang angkanya hanya Rp50 ribu, tapi jika dikalikan dengan masyarakat yang ingin membuat buku tabungan BSI tentu bukan sedikit, jangan sampai BSI menjadi lintah darat untuk rakyat,” pungkasnya.






