Proyek Kampung Nelayan di Abdya Hanya Rp12,8 Miliar, Pembangunan Sudah 30 Persen

Kupasan.com – Pembangunan Proyek Kampung Nelayan Merah Putih di Gampong Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya) mulai dikerjakan oleh pihak rekanan.

Proyek yang dikerjakan oleh PT. Viola Cipta Mahakarya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 itu hanya Rp12,8 miliar. Jumlah tersebut jauh dari apa yang disampaikan awal yakni senilai Rp22 miliar.

Pengawas Proyek dari PT. Viola Cipta Mahakarya, Rahmat mengaku pembangunan proyek kampung nelayan merah putih di Gampong Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng sudah dikerjakan hampir satu bulan setengah.

“Kita sudah melaksanakan proyek tersebut sudah hampir satu bulan setengah, nilai kontrak Rp12,8 miliar,” kata Rahmat, kepada Kupasan.com, Senin (3/11).

Menurut Rahmat, dari nilai kontrak Rp12,8 miliar pihaknya akan membangun sejumlah pembangunan di wilayah Lhok Pawoh. Bangunan yang akan dibangun yakni jembatan perahu, bangunan pos, gedung beku, cool box, hingga pabrik es.

Tidak hanya itu, lanjut Rahmat, pihaknya juga akan membangun docking kapal, kemudian shelter, tower air, wc umum serta tong sampah.

“Di area lain kita juga akan membangun kantor SPBN serta SPBN nya, dan untuk bangunan di ujung sana (pinggir laut) kita akan bangun kantor nelayan, balai nelayan, kios nelayan serta revetment. Dan Gapura akan kita bangun di depan,” tutur Rahmat.

Rahmat menyebutkan, kalau waktu kontrak yang diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke pihaknya akan berakhir hingga Desember 2025 mendatang. Saat ini, pihaknya terus menggenjot pembangunan di kampung nelayan Lhok Pawoh.

“Waktu kontrak kita sampai bulan 12 berakhir kontrak, tanggal kontranya 11 September lalu. Insya Allah kita terus upayakan untuk membangun kampung nelayan,” ucapnya.

Kata Rahmat, progres pembangunan yang sudah dikerjakan oleh pihaknya sudah hampir 30 persen. Di mana, pembangunan volume terbesar yang dilakukan terletak pada bangunan jembatan perahu dan revetment.

“Progres pembanunan lebih kurang sudah 30 persen, karena progres terbesar di jembatan perahu sama revetment. Ini semua lagi kita mulai, insya Allah dalam pertengahan bulan ini sudah mulai ngecor semua. Karena jembatan perahu dan revetment ngercornya sekalian. Sebab itu volume terbesar dalam project ini,” pungkasnya.

Pos terkait