Warga Aceh Singkil Jadi Korban Pengeroyokan di Tapteng, DPR Desak Kapolri Turun Tangan

Kupasan.com – Dua warga Aceh Singkil, kembali menjadi korban pengeroyokan di Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Peristiwa itu terjadi setelah satu bulan insiden pemukulan di Sibolga, yang merenggut nyawa warga Simeulue.

Dua warga yang menjadi korban pengeroyokan itu yakni seorang tokoh pemuda, Sufriadi dan Munawir, Kepala Kampung Lae Balno, Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil.

Akibat pengeroyokan tersebut keduanya mengalami luka berat, sementara Supriadi hingga kini masih kritis dan belum sadarkan diri di salah satu rumah sakit yang ada di Medan.

Tak terima keluarga korban melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polsek Manduamas pada Selasa (9/12/). Laporan tersebut dituangkan dalam Surat Keterangan Penerimaan Laporan (STPL) Nomor: STTPL/B/99/XII/2025/SPKT/POLSEK MANDUAMAS/POLRES TAPANULI TENGAH/POLDA SUMUT.

Anggota DPR-RI dari Aceh, Muslim Ayub menyayangkan peristiwa pengeroyokan kembali dialami oleh warga Aceh Singkil. Apalagi, kini salah satu korban masih dalam keadaan kritis yang sedang dirawat di rumah sakit di Medan.

Tidak hanya itu, Muslim Ayub juga menyoroti lambatnya penanganan dalam kasus tersebut, padahal keluarga korban sudah melaporkan kejadian itu pada Senin lalu, namun hingga saat ini tidak ada tindakan dari pihak kepolisian.

“Ini bukan delik aduan, ini pelaporan resmi, kenapa lamban, ada apa di Polsek Manduamas dan Polres Tapteng. Dari puluhan pelaku satu pun belum disentuh,” tutur Muslim Ayub, dalam keterangannya Sabtu (13/12).

Muslim Ayub mendesak Kapolri untuk turun tangan, dan harus mengevaluasi kinerja Polsek Manduamas maupun Polres Tapteng. Jangan sampai peristiwa yang sama akan terulang jika penanganan di kepolisian lambat.

“Kapolri harus turun tangan langsung, tangkap pelaku segera, percepat hukum, cegah ledakan isu SARA yang berbahaya. Jangan sampai seperti Sibolga, ini bom waktu,” ucapnya.

Muslim mengaku kalau dirinya juga sudah menelepon Bupati Aceh Singkil untuk koordinasi, di mana pengakuan Bupati Aceh Singkil sudah mendesak Kapolres Tapanuli Tengah untuk segera menangkap pelaku.

“Soalnya warga Aceh singkil sudah tersulut emosi juga. Mohon berikan keadilan untuk warga Aceh. Masyarakat Lae Balno geram maksimal, tuntut keadilan demi ketenangan,” pungkasnya.

Pos terkait