Kupasan.com – Potensi pertanian dan perkebunan di Aceh Barat Daya (Abdya) terus berkembang, khususnya di bidang perkebunan sawit, dan juga bidang pertanian lainnya. Ini potensi besar tumbuhnya ekonomi dari arus bawah. Hadirnya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menandakan bahwa kuantitas produksi Tandan Buah Sawit (TBS) mulai diperhitungkan.
Hal itu disampaikan oleh salah satu pengusaha Pupuk Putra Kabu Easa di Abdya, Agus Salim pada Sabtu (16/8).
Menurut Agus, inovasi perkebunan sawit dari jenis Dura ke Tanera menunjukkan perkebunan sawit Abdya mulai mengarah pada mutu dan kualitas. Ketergantungan masyarakat dunia terhadap sawit jug sangatlah urgen dalam rangka memenuhi berbagai macam jenis kebutuhan.
“Penggunaan sawit bukan hanya untuk palm oil, melainkan juga untuk kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Momen ini, lanjut Agus, Abdya mesti mengambil bagian, bagaimana menghasilkan sawit dengan kualitas bagus. Tentunya, pemicu kualitas bagus terhadap produksi sawit harus menjadi prioritas.
“Kualitas sawit yang dimaksud bukan hanya sekedar menghasilkan tandan, dan bukan juga tentang berat, tetapi bagaimana menghasilkan minyak yang bagus,” ujarnya.
Kata Agus, tumbuhnya pemahaman masyarakat Abdya untuk mengembangkan jenis sawit Tanera dan meninggalkan jenis sawit Dura menandakan pengetahuan petani sawit Abdya mulai merambas kompetensi pasar. Artinya, tingkatan produksi sawit Tanera lebih menjanjikan. Namun, pengembangan jenis sawit Tanera butuh perawatan maksimal.
“Karena itu keterlibatan semua pihak diperlukan, termasuk pemerintah. Kesadaran petani sawit Abdya memilih jenis tanera mesti dibarengi dengan kesiapan sarana dan pra-sarana, salah satunya memberi pupuk yang tepat. Tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepar cara,” sebutnya.
Agus mengungkapkan, bertani bukan hanya soal luas lahan tapi juga kualitas hasil. Bertani bukan soal tenaga tapi juga cara. Kualitas lahan bukan hanya tentang unsur tanah tapi juga pemicu yang tepat sesuai dengan kondisi lahan. Bertani bukan hanya cerita kuantitas hasil tapi juga kualitasnya.
“Karena itu, PT Putra Kabu hadir menawarkan pemicu kualitas hasil yang tepat untuk lahan pertanian anda. Kami hadir menjawab berbagai macam problematika sawit. Problematika yang sering dialami oleh petani; seperti lahan atau kultur tanah gambut dan berbukit, fisik tanaman (daun sawit terlihat hangus atau kering), batang tumbuh tapi tidak berbuah maksimal, berbuah tapi bobotnya ringan, berbuah dan juga berisi tetapi rendamen minyaknya rendah, dan lain-lain. Sebenarnya, problem utama dari segala jenis tanaman sangat terganteng dari PH tanah,” ungkap Agus.
Agus menyampaikan, beberapa jenis pupuk anorganik (kimia) yang diproduksi dapat menjawab beberapa problematika yang telah disebutkan di atas. Pada tahap awal, untuk menguatkan PH dan unsur hara tanah pihaknya menawarkan dolomite natural of Aceh.
Unsur zat asam yang terkandung dalam tanah dapat dinetralkan serta ditingkatkan PH-nya dengan Mgo yang terkandung dalam dolomite. Karena tidak netral unsur tanah menyebabkan fisik tanaman tidak tumbuh dengan baik. Perlu diingat bahwa jenis lahan bergambut sangat sensitif. Karena itu, mesti dipastikan pupuk yang digunakan.
“Di samping dolomite kami juga menghadirkan pupuk berimbang. Pupuk berimbang yang dimaksud adalah kandungan yang termuat dalam pupuk sesuai dengan problem tanaman dan kebutuhan. Beberapa jenis pupuk berimbang yang kami produksi di antaranya; Rock-Posfat, PK-plus, Rock-plus, dan PK-36. Kehadiran kami tidak hanya menyediakan pupuk, tetapi juga menawarkan konsultasi gratis terhadap problematika yang dihadapi petani dan pengusaha sawit. Produk ini juga dapat digunakan untuk jenis tanaman lainnya. Kalau ada yang ingin berkonsultasi bisa juga menghubungi nomor telpon 0822-8119-8806,” tutupnya.