Para Ulama hingga JASA Desak Pemerintah Kaji Ulang Pembangunan Batalyon di Abdya

Kupasan.com – Para Ulama, Pimpinan Dayah hingga Jaringan Aneuk Syuhada (JASA) di Aceh Barat Daya (Abdya) mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang pembangunan Batalyon di kabupaten setempat.

Pernyataan tersebut disampaikan kepada Pimpinan DPRA Abdya, Roni Guswandi dan Mustiari pada Senin (27/10).

Ikut hadir dalam audiensi tersebut yakni Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), JASA, KPA, PERTI, ISBAT, Pimpinan Dayah, Ketua Inshafuddin, Koordinator FPPA, Tastafi, dan Ketua Askarimah.

Ketua JASA Abdya, Said Fadhli mengatakan, kalau pihaknya telah melakukan audiensi dengan DPRK terkait pembangunan Batalyon di Abdya. Apalagi, Pemkab Abdya sudah menghibahkan tanah 25 hektar untuk pembangunan Batalyon.

“Kita sudah mendatangi DPRK bersama para ulama, para pimpinan dayah dan organisasi islam, kita sudah sepakat kalau pembangunan Batalyon di Abdya harus dikaji ulang oleh pemerintah,” kata Said.

Said mempertanyakan urgensi apa sehingga pembangunan Batalyon harus dilakukan di Aceh khususnya Aceh Barat Daya. Sebab, Abdya salah satu wilayah yang berkonflik sehingga masyarakat pasti masih ada rasa trauma saat konflik antara GAM dengan RI.

“Tentu kita mempertanyakan, hal mendesak apa sehingga Batalyon dibangun di Abdya, kita Aceh pernah berkonflik dan berperang antara GAM dengan TNI, tentu masyarakat masih ada trauma. Untuk itu pemerintah harus mengkaji ulang pembangunan Batalyon, baik secara agama maupun dalam hal lainnya,” pungkas Said.

Sebelumnya diberitakan, Di tengah upaya memperkuat ketahanan nasional berbasis lokal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) mengambil langkah monumental menghibahkan lahan seluas 25 hektar di kawasan Lama Muda, arah Surin, untuk pembangunan Batalyon Teritorial Pembangunan (Yon TP).

Langkah ini diumumkan dalam forum sosialisasi Yon TP yang digelar di Aula Makodim 0110/Abdya, Kamis (16/10) di hadapan Kapoksahli Kodam Iskandar Muda Brigjen TNI Bambang Sulistyo Heri, jajaran TNI, tokoh masyarakat, organisasi lokal, dan mahasiswa.

“Hibah dari Pemkab Abdya ini sebagai bagian dari penguatan ketahanan nasional melalui optimalisasi sumber daya lokal,” kata Dandim 0110/Abdya, Letkol INF Beni Maradona.

Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Abdya, Amrizal, dalam sambutannya memastikan proses hibah sedang berjalan.

“Lokasi tanah itu di arah Surin. Prosesnya sedang kita percepat,” katanya.

Adapun program Yon TP merupakan inisiatif strategis Presiden RI Prabowo Subianto yang dirancang bukan hanya sebagai satuan militer, tetapi sebagai batalyon multifungsi. Di dalamnya akan berdiri kompi-kompi pembangunan yang bergerak di bidang pertanian, perikanan, peternakan, kesehatan, hingga konstruksi.

Brigjen Bambang menegaskan pentingnya mengelola seluruh potensi lokal sebagai bagian dari sistem pertahanan yang tangguh dan adaptif.

“Yon TP bukan hanya tentang pertahanan, tapi tentang masa depan,” tegasnya.

Para personel Yon TP akan menjadi pelaku pembangunan yang bersinergi dengan masyarakat mendorong swasembada pangan, memperkuat layanan kesehatan dasar, dan mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah.

Meski di beberapa wilayah Aceh wacana Yon TP sempat memicu diskusi kritis, di Abdya langkah ini justru disambut sebagai bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan TNI. Bagi sebagian warga, hibah ini bukan sekadar urusan tanah, melainkan simbol komitmen daerah dalam menjaga stabilitas dan memperkuat fondasi pembangunan jangka panjang.

Pos terkait